SISTEM EKONOMI INDONESIA


Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Berikut adalah pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli:

Ø  L. James Havery
Sistem, merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
Ø  Gordon B. Davis
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud
Ø  Salisbury
Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen – komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi.
Ø  Mudrick dan Ross (1993)
Menurut pendapat Mudrick dan Ross sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Ø  Scott (1996)
Scott berpendapat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).

            Dari beberapa pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa sistem adalah komponen-komponen teratur  seperti asas, metode, prosedur logis & rasional dsb yang saling berkaitan untuk mecapai tujuan / sasaran yang telah ditentukan

Sistem Ekonomi dan Sistem Politik

            Sistem Ekonomi dapat diartikan sebagai sesuatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta berdasarkan prinsip tertentu guna mencapai kesejahteraan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya berbagai macam sistem ekonomi:
ü  Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
ü  Sistem pemerintahan yang dianut suatu Negara
ü  Kepemilikan Negara terhadap faktor-faktor produksi
ü  Sumber daya yang ada dalam suatu Negara, baik SDM maupun SDA yang dimiliki.

Dari keempat faktor diatas, timbullah berbagai macam sistem ekonomi, seperti :
1.      Sistem Ekonomi Tradisional
2.      Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
3.      Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
4.      Sistem Ekonomi Campuran
5.      Sistem Ekonomi Pancasila 

Semua hal didunia ini pasti memiliki fungsi tersendiri, begitu pula dengan sistem ekonomi, berikut fungsi dari sistem ekonomi :
1.      Menyediakan motivasi untuk berproduksi
2.      Menyediakan cara / metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
3.      Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi terbagi sebagaimana mestinya.

Sistem Politik adalah kumpulan pendapat - pendapat yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur jalannya pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur hubungan antar individu yang satu dengan individu lainnya, dan Negara yang satu dengan Negara lainnya.
Menurut pendapat Samuel P. Huntington, bahwa pengertian sistem politik adalah dibedakan dalam beberapa cara pandangan dengan memiliki lima komponen yang berbeda. 5 Komponen yang dimaksud oleh Samuel P. Huntington adalah sebagai berikut :
·         Kultur
·         Struktur
·         Kelompok
·         Kepemimpinan
·         Kebijakan

Sistem Politik memiliki 4 variabel yang sangat mempengaruhi sistem politik, yaitu :
1)      Kekuasaan
2)      Kepentingan
3)      Kebijakan
4)      Budaya Politik 

            Hubungan antara sistem ekonomi dengan sistem politik saling berkaitan satu sama lain. Contoh organisasi - organisasi yang kental dengan sistem ekonomi seperti Bank, perusahaan, organisasi - organisasi kepentingan ataupun kelompok kepentingan lainnya yang memiliki ketergantungan secara politis. Dan bila kita masuk kepada ranah sistem politik yang kental  seperti permasalahan - permasalahan negara, kekuasaan, kewenangan, dan kehidupan public yang dalam perjalanannyan tetap akan berkaitan dengan sistem ekonomi.  Ada 3 Konsep yang menempatkan politik yang berkaita erat dengan ilmu ekonomi pada akhirnya, seperti:
1.      Politik sebagai pemerintahan
Dalam konsep ini jelas bahwa politik diletakkan sebagai lembaga-lembaga atau institusi - institusi yang mengambil kebijakan strategis guna membagun wilayah yang mencakup tataran Negara. Kajian ini bukan hanya  berbicara mengenai masalah organisasi pemerintahan, pembagian kekuasaan tetapi juga masalah pembaguanan yang membutuhkan keterlibatan ekonomi didalamnya.
2.      Pemerintah sebagai Public
Dalam kajian ini kita diajak memasuki area - area yang bersifat ekonomis yaitu urusan public seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat yang akan mempengaruhi kesejahteraraan masyarakat disuatu Negara. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya kepada masyarakat, kebijakan pemerintah yang tepat akan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sangat terlihat sekali kaitan sistem ekonomi (kebutuhan masyarakat) dan sistem politik (kebijakan pemerintah) dalam kajian ini.
3.      Politik sebagai alokasi nilai oleh pihak yang berwenang
Dalam kajian dalam bidang ini, politik dan ekonomi mengiyakan metode alokasi. Bila dalam sudut pandang ekonomi mengenai kelangkaan maka tidak terlepas dari sektor produksi dan hal ini berikatan erat dengan politik yang memiliki kewenangan secara penuh kepada semisal distribusi SDA untuk menangani kelangkaan disektor produksi.

Kapitalisme dan Sosialisme
Setiap Negara pasti memiliki sistem perekonomian yang berbeda sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Negara itu. Ada beberapa sistem ekonomi yang diterapkan di dunia yaitu
·         Sistem Ekonomi Liberal (Yang dianut oleh sebagian besar Negara – Negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia)
·         Sistem Ekonomi Sosialis (Yang dianut oleh beberapa Negara seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dll)
·         Sistem Ekonomi Kapitalis (Yang dianut oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Perancis)
·          Sistem Ekonomi Campuran (Yang dianut oleh Negara berkembang seperti Indonesia, Afrika, Amerika Latin dll)

a. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme atau kapital adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industry dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Beberapa ahli mendefinisikan Kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad 16 – abad 19. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh sistem pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal Kapitalisme. Saat ini, Kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.
Ciri – ciri sistem Ekonomi Kapitalisme :
1)      Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2)      Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3)      Manusia dipandang sebagai makhluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan (keuntungan) sendiri
4)      Paham Individualisme didasarkan materialism, warisan zaman Yunani kuno (Hedonisme)

b. Sistem Ekonomi Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah sistem social dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan social dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi. Sistem ekonomi sosaliasme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepenuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya.
Prinsip dasar Ekonomi Sosialisme :
ü  Pemilikan harta oleh Negara
ü  Kesamaan ekonomi
ü  Disiplin politik
Ciri – ciri Ekonomi Sosialisme :
ü  Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
ü  Peran pemerintah sangat kuat
ü  Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Persaingan Terkendali

            Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor faktor produksi, kecuali untuk sumber daya. Sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai Negara. Hal yang sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh Pasal 33 UUD 1945. Jadi secara konsistional sistem ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali) bukan kapitalis dan bukan sosialis. Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antar individu maupun antar badan-usaha, pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan / keahlian yang diminatinya. Pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan /  keahlian, berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhnya dilepas kepada pihak swasta. Pemerintah bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Pemerintah juga mengendalikannya dengan membaca prioritas – prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha. Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga sangat terbuka peluang bagi setiap pekerja / pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar kebutuhannya. Justru pemerintah mengatur ketentuan upah minimum yang layak. Jadi persaingan berekonomi dan berbisnis di Indonesia adalah persaingan yang terencana dan terkendali bukan persaingan yang bebas.

Kadar Kapitalisme dan Sosialisme

            Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia, untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama dengan pendekatan factual structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau Negara dalam truktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.

A. Pendekatan factual structural
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah dengan menggunakan kesamaan Agregat Keynesia.
 

Y = C + I + G ( X – M )


Y         = Pendapatan Nasional                        G         = Pengeluaran Pemerintah
C         = Konsumsi Masyarakat                      X         = Ekspor
I           = Investasi                               M         = Impor
Pengukuran kadar keterlibatan pemerintah dengan pendekatan ini dapat pula dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah dalam mengatur sektor – sektor produksi (lapangan usaha) dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaganya. Pengukuran kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis dan harga untuk setiap sektor usaha.

B. Pendekatan Sejarah
            Pendekatan sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengelolaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1959. Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh Presiden I yaitu Bp. Ir. Soekarno menghasilkan keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1965.









Komentar

Postingan Populer